Tamansari – ASBES adalah bentuk serat mineral silika yang termasuk dalam kelompok serpentine (krisotil yang merupakan hidroksida magnesium silikat dengan komposisi Mg6(OH)6(Si4O11)H2O), dan amphibole dari mineral-mineral pembentuk batuan, termasuk: actinolite, amosite (asbes coklat, cummingtonite, grunnerite), anthophyllite, chrysotile (asbes putih), crocidolite (asbes biru), tremolite, atau campuran yang sekurang-kurangnya mengandung salah satu dari mineral-mineral tersebut. Debu ASBES adalah partikel-partikel ASBES yang beterbangan di udara atau partikel-partikel ASBES terendap yang dapat terhambur ke udara sebagai debu di lingkungan kerja.


Berikut ini adalah bahaya yang dapat ditimbulkan oleh debu ASBES bagi kesehatan :



  1. ASBETOSIS : fibrosis (yang dapat menimbulkan penebalan dan luka gores pada paru-paru);
  2. KANKER PARU-PARU : termasuk kanker batang tenggorokan;
  3. MESOTHELIOMA : kanker pada bagian lain saluran pernapasan seperti kanker pleura atau peritoneum.

Bagaimana ASBES menyerang tubuh ?Proses keracunan akibat debu ASBES tidak seketika. Racun chrysotile yang terdapat dalam bahan dasar ASBES menyerang secara akumulatif. Manusia yang terus menerus menghisap debu ASBES akan terkena penyakit kanker yang bisa menyebabkan kematian. Serat ASBES yang terhirup akan masuk ke dalam paru dan menimbulkan jaringan ikat, peradangan, serta perlengketan pada rongga dada.

Penderita (ASBETOSIS), awalnya akan mengeluh adanya batuk, mengalami penurunan berat badan dan sesak nafas pada saat beraktifitas. Bahkan, bila lanjut, pada saat istirahat pun dapat terjadi sesak nafas. Yang membahayakan adalah sesak nafas terus menerus, meskipun penderita dijauhkan dari paparan asbestos/ kira-kira lima belas pemaparan, ASBES dapat mengakibatkan timbulnya tumor ganas pleura (MESOTHELIOMA). Tumor ini kebal terhadap segala macam terapi dan prognosisnya sangatlah buruk.

(Sumber : brosur “BAHAYA ASBES BAGI KESEHATAN MANUSIA”, PMI Kota Tasikmalaya)